Penyanyi Lagu "Andai Ku Jadi Gayus" mau buat Album



 Lagu Gayus Tambunan menjadi trend bahkan “menyamai” ketenaran beberapa lagu Band Papan atas. Bona Paputungan yang juga “terikut” melejit karena lagu 'Andai Aku Jadi Gayus' miliknya menjadi kontroversi. Kini Reza, drummer band eks Peterpan ikut memanajerinya.

Reza bersama adik Bona, Boni Paputungan membuat sebuah manajemen bernama, Bona Management. Menurut Reza saat ini pria asal Gorontalo itu belum bernaung ke label tertentu. Meski begitu tawaran sudah berdatangan.

"Aku mengelola ini sama Boni. Kebetulan kita satu kampung dan ketemulah di Jakarta," ujar Reza ketika berbincang dengan detikhot, Selasa (25/1/2011).

Kini Reza tinggal meneruskan promo untuk penjualan digital lagu 'Andai Aku Jadi Gayus'. Momen dikeluarkannya single tersebut dan keadaan politik Indonesia memang sangat pas. Tim manajemen Bona pun tidak melewatkan momen tersebut begitu saja.

"Sekarang masyarakatnya sedang fokus memperhatikan masalah politik dan isu negara. Jadi pas momennya. Dan Bona keluar dengan lagu yang tidak bertema cinta. Lagu ini tepat momen," jelas Reza.

Namun dari sekian sorotan publik atas lagu tersebut, ternyata banyak kisah menarik yang muncul selama proses pembuatan lagu balada itu.

Di antaranya kisah pembuatan video klip Bona yang mengangkat cerita soal "Markus" (makelar kasus) di lagu yang sama, yakni para pemerannya nyaris kena gebuk warga lantaran dikira penjahat sungguhan.

Para model video klip itu terlibat langsung dalam pembuatan video klip atas dasar suka rela, tidak mendapatkan bayaran apapun.

Tidak hanya itu, empat orang pria pemeran, yang sehari-harinya berprofesi sebagai pelawak, juga sempat mau digebuki warga ketika syuting gara-gara dikira penjahat betulan. Manager Bona Paputungan, Syamsu menceritakan, ketika syuting di Lapas Gorontalo, pemeran video klip Pa Kuni Cs sempat mau dikeroyok dan digebuki warga.

"Di sini ada kejadian lucu. Masyarakat sekitar tidak sempat menyadari bahwa di lokasi itu sedang dilakukan syuting. Ka Haya (pemeran pejabat) dan Ka Ita Nyonyo (pemeran markus) yang dalam keadaan diborgol dan diseret oleh Pa Kuni (pemeran KPK) dan Pa Ade (pemeran KPK) nyaris digebuki warga," ujarnya.

Warga mengira mereka adalah Gola (penculik anak untuk tumbal ilmu hitam) yang isunya sedang marak di Gorontalo. "Saya yang sedang mengambil gambar dikira sedang meliput penangkapan penjahat. Untunglah mereka cepat tahu setelah kami beritahu. Karena sudah sangat sore, gambar itu pun jadi gelap," tutur Syamsu.

Untuk mengambil gambar lagi besoknya, Syamsu mengaku merasa tidak enak dengan Pa Kunis Cs. "Karena, seperti saya, mereka juga tidak dibayar untuk jadi model video klip ini. Semua karena pertemanan saja," ungkapnya.

Syamsu mengungkapkan syuting video klip lagu ini sebenarnya dilakukan di hari yang sama dengan syuting lagu "Andai Aku Jadi Gayus".

"Itu hanya pakai handycam biasa, lho. Ya, begitulah hasilnya. Tidak mengecewakanlah," ucapnya.

Dia menceritakan, syuting dilaksanakan pada 11 Januari. "Data di file video menunjukkan waktu syuting pukul 13.38. Dimulai dengan syuting Bona berjalan kaki di depan kantor Kejaksaan Negeri Gorontalo. Lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki di lokasi-lokasi lainnya sambil menyanyi," katanya menggambarkan.

Sorenya, lanjut Syamsu, sekitar pukul 16.00 Wita, syuting kembali dilanjutkan setelah pemeran dalam video klip, yaitu empat pelawak bersaudara bernama Pa Kuni Cs, selesai siaran di RRI Gorontalo.

"Langsung kita mulai syuting adegan markus menyogok pejabat dan tertangkap KPK. Karena tidak tahu lagi harus minjam ruangan siapa, akhirnya saya putuskan untuk pinjam ruangan tante saya di sebuah perusahaan travel yang kantornya sangat sederhana," tutur Syamsu.

Usai syuting adegan suap, waktu sudah menunjukkan pukul 17.30 sore. "Kita lalu buru-buru ke Lapas Gorontalo. Begitu tiba, langsung kita mulai syuting adegan penutup di video klip itu, yakni adegan markus dan pejabat diseret ke penjara," katanya.

Lagu "Markus" yang dinyanyikan Bona Paputungan itu kini lenyap dan tak bisa didownload di situs youtube. 

applied at tribunnews & detikcom

digg it
buzz yahoo
google
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook
reddit

0 komentar:


Posting Komentar

Page Views

Entri Populer